"Kenyamanan Semu"
Tetep ya, dampak dari “broken home” itu gak jauh-jauh dari Psikologis anak. Dan satu hal lagi yang aku temui dari dampak itu adalah “ketidakmampuan anak untuk melakukan problem solving”.
Rasa trauma membuat sang anak menjadi takut, khawatir, cemas sehingga tidak mampu untuk berfikir. Tak jarang orang tua pun tidak memberi kesempatan pada anak untuk belajar “berfikir” sejak dini.
Ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan orang tua yang berlebihan tentang kondisi anak atas akibat dari perbuatan mereka (divorce) tak jarang menjadi “dampak besar” atas apa yang dialami anak kemudian hari.
Buat para orang tua, Sayang itu tidak mengikat, tapi memberi kesempatan dan selalu mengingatkan.
Seperti puisinya Kahlil Gibran berikut :
Anakmu bukanlah milikmu,mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.
Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.
Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.
Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.
Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.
Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.
Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.
Kamu, teman baruku. Semoga suatu saat kamu bisa lebih “berfikir”, bahwa setiap hal itu selalu ada dua sisi. Jika plan “A” mu gagal, masih ada "25 huruf lagi dalam alphabet". Temanku, dunia ini tidak sebesar daun kelor, dan itu benar, maka jelajahilah ia,temukan apa yang selama ini belum kamu temukan. Hidup ini begitu indah jika kamu tidak hanya berdiam diri pada “kenyamanan semu”. 
 

.jpeg)
0 komentar