"Yakin"
 *Itu isi Broadcast BBM yang aku dpt dr seorang teman*.
Membacanya mengingatkan aku akan kisah seorang teman. Bukan teman
dekat, hanya sekedar kenal dan pernah berada dalam satu kepanitiaan saat aku masih
duduk dibangku kuliah.
Masih jelas dalam ingatan ketika pertama kali aku melihat sosoknya di
Musholla kampus, dan setelah pertemuan pertama itu, hanya satu kata yang bisa
aku gambarkan tentang perasaan aku kepadanya, hmm bukan cinta, bukan sayang,
hanya “ngefans”, yaa hanya ngefans.
Bertemu dia dikampus menjadi satu hal yang paling berharga rasanya
saat itu. Rasa-rasanya, lebih berharga daripada ketemu dengan artis papan atas
sekalipun. Hehehe lebay ya?? tp ini beneran. Rasanya selalu pengen tahu semua
hal tentang dia, mulai dari namanya, jurusan, kelas, alamat, suku, bahkan
kendaraannya diparkir di manapun aku pengen tahu, dan yang gak kalah penting
adalah “siapa wanita yang dekat dengannya” (wajib kali ya kalo yg ini xixixi).
Buat aku dia perfect. Itu
kesimpulan dari hasil pengamatan aku selama bertahun-tahun tentang sosoknya
(hahaha ini serius lhooo..). Bahkan semua jejaring social dia selalu aku ikutin perkembangannya, kalo bahasa sekarang
si aku tu followers tetap dia dah.
Karena aku ngikutin dia dari jaman Friendster, Facebook, Twitter hingga Blog
mereka. Hmm gak ada niat apa pun sih, aku cuma iseng aja pengen tau ending dari kehidupannya. Terutama kisah
cintanya.
Dari jaman Friendster aku tau dia dekat dengan seorang wanita yang dia
kenal sejak kecil. Hmmm karena dalam Islam tidak ada istilah “pacaran” maka
mereka hanya mau disebut sebagai teman. Ap pun lah sebutannya, yang pasti
mereka dekat.
Waktu aku tahu mereka dekat, ntah kenapa rasanya senang sekali.
Perasaan senang ini muncul setelah aku menjadi followers teman dekatnya itu juga (xixixi bnr2 niat yak??). Dari
kasat mata aku menyimpulkan kalo mereka adalah pasangan yang TOP BGT deh.
Cantik, cakep, pintar, sholeh dan sholehah. Saling mengisi, saling melengkapi.
Selalu ada kejutan - kejutan antara mereka, yang membuat iri tentunya sekaligus
senang sebagai “fans mereka” (gak penting banget ya???=.=).
Hmm tapi, ternyata apa yang terlihat baik menurut manusia, belum tentu
baik menurut Allah. Kisah mereka ternyata berakhir dunk, karena satu diantara
mereka menemukan jodoh yang dikirim Allah. 
Jangan kan mereka yang menjalani, aku yang hanya “fans” aja merasakan shock yang luar biasa, ada rasa gak
terima, kenapa mereka tidak ditakdirkan bersama-sama?, ada juga rasa penasaran
tentunya, mengapa mereka berpisah dan memilih hati yang lain?. Apakah yang
berbeda dari pasangan sekarang yang telah menjadi jodohnya?. Keyakinan seperti
apakah itu?. Sungguh. 
Rasa penasaran itu ada mungkin karena aku belum menikah dan belum tahu
gimana rasanya “yakin” itu kale ya??. Ap pun itu, aku doakan semoga kalian
selalu mendapat yang terbaik. Dan aku segera mengerti akan “yakin” itu. Aamiin :')
 

.jpeg)
0 komentar