Mengapa Harus Rejeki Yang Halal???

by - Thursday, February 28, 2013


Pagi ini, seperti biasa saya membaca tulisan dari salah satu situs favorite saya Jamil Azzaini, beliau adalah seorang pengusaha dan motivator. Tulisannya selalu enak untuk dibaca, ringan dan berkualitas. Tulisannya kali ini  yang berjudul Nasehat Orang Tua betul-betul mengingatkan saya pentingnya mencari rejeki yang Halal. Betapa Allah akan murka jika kita mendapatkan rejeki yang tidak Halal, bahkan saking murkanya Allah, ibadah kita tidak akan diterima Allah selama 40 hari lhoo.. Naudzubillahmindzalik :(

Banyak sekali ayat di Al-Qur'an yang menjelaskan tentang pentingnya rejeki yang Halal untuk kita, berikut ini adalah beberapa ayat yang bisa menjadi pedoman untuk saling mengingatkan.

(Al Baqarah : Ayat 168)
Wahai manusia, makanlah yang halal dan baik (thayiban) dari apa-apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syeitan. Sungguh, syeitan itu musuh yang nyata bagimu.


(Al Baqarah : Ayat 172)
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari benda-benda yang baik (yang halal) yang telah Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika betul kamu hanya beribadat kepadaNya.


(An-Nahl : Ayat 114)
Maka, makanlah dari rizki yang diberikan Allah kepadamu yang halal lagi baik, dan bersyukurlah atas nikmat Allah jika benar ibadah(pengabdian)-Mu hanya kepada-Nya semata.


Rasulullah SAW bersabda bahwasanya tidaklah diterima ibadahnya seseorang yang memakan barang yang haram. Beliaupun menambahkan: ”Banyak orang berusaha sekuat tenaga untuk beribadah kepada Allah lalu mengangkat kedua tangannya seraya memohon, “Ya Allah! Ya Allah! kumohon pada-Mu, terimalah ibadahku.” Tetapi jika makanannya haram, minumannya juga haram, pakaiannya pun haram, bagaimana mungkin do’a mereka itu akan dikabulkan?” (Muslim dan Tirmidzi) 

Maka dari itu untuk mengekang diri kita agar tidak mudah terjerumus kepada sesuatu yang diharamkan oleh Allah hendaknya kita menahan diri dengan Shaum (puasa). Karena didalam berpuasa kita akan mendapatkan diri menjadi lebih sabar dan teguh hatinya. 

Yang terpenting, kriteria Halal dan Haram haruslah berdasarkan ketetapan Allah SWT, bukannya berdasarkan konfrensi ataupun persetujuan Internasional ya, karena terkadang banyak kelompok yang diwarnai oleh kepentingan individu sehingga menjadi tidak sah (bathil). Hanya hukum Allah saja yng senantiasa adil tanpa celah terhadap semua kepentingan. *Wallahu A'lam Bisshowab*

Mencari yang Halal itu hukumnya Fardhu. Semoga kita terhindar dari godaan Syaitan untuk melakukan yang Haram dan selalu mampu memberikan yang terbaik buat keluarga, agar ke-berkahan-an selalu tercurah dari Allah SWT. Aamiin :) 
 
http://i767.photobucket.com/albums/xx312/JKN649/HalalBanner-2.jpg

 

You May Also Like

0 komentar