Review Film - "Rectoverso"
Tanggal 18 Februari kemarin gue habis dari Jakarta. Kali ini singkat banget, dateng tanggal 18 dan pulang tanggal 20.. Sebenarnya sih pengen agak lamaan, yaahh mumpung di Jakarta, skalian ketemu sama temen-temen yang pada di sana, tapii karena isi dompet mulai cekak, ya sudahlah, singkat saja perjalanan kali ini. xoxoxo
Gue dan kakak hobi banget baca dan nge-FANS sama karyanya Dewi Lestari, dan mumpung di Jakarta, sempet-sempetin deh nonton film "Rectoverso".. Jadilah gue dan kakak nonton jam 9.30 malem di Mall Kota Kasablanka. Setelah sempet kejar-kejaran dengan waktu dan angkot, secara kita lagi maen ke rumah teman SMA kakak gue di daerah Jakarta Timur dan kita nontonnya di Jakarta Selatan.. Untungnya gak telat!! *Thanks God*.*fiuuhhh*
Film ini menceritakan tentang 5 buah kisah cinta, yang di Sutradara-in oleh 5 orang wanita. Malaikat Juga Tahu (Marchella Zalianty), Curhat Buat Sahabat (Olga Lidya), Firasat (Rachel Maryam), Cicak Di Dinding (Cathy Sharon), dan Hanya Isyarat (Happy Salma). 
Cerita yang paling juara banget buat gue adalah Malaikat Juga Tahu, selain karena gue emang suka sama lagunya dari dulu, kisah ini tu ngena banget. Kisah tentang anak ibu kost yang "autis" (Lukman Sardi) dan jatuh cinta dengan salah satu anak kostnya, Lea. Lea selalu ada buat Abang, tiap malem ceritain dongeng sambil melihat bintang di halaman rumah. Sampai akhirnya datanglah anak ibu kost yang ke dua, yang lebih sempurna secara fisik tentunya, baru pulang study dari Luar Negeri pula. Yahh namanya juga manusia, Lea akhirnya lebih memilih adiknya si abang. Yang bikin terenyuh adalah saat Ibunya si Abang yang biasanya disapa dengan Bunda mengetahui kedekatan Lea dan anak keduanya, si Bunda mengatakan "Kalo Bunda ditanya siapa yang paling tulus untuk kamu, Bunda akan jawab, Abang. Abang mencintaimu tanpa pilihan".*jleb banget kan ya??*, belum lagi tulisan Abang buat si Lea yang Lea baca setelah dia menikah dengan adiknya si Abang, "Seratus itu sempurna, tapi kamu satu lebih sempurna". *Hoahhhhhh..handuukk..mana handuukk...* :')
Juara kedua pilihan gue adalah cerita yang di sutradara-in Olga Lidya. Ni kisah tu klasik banget si.. Sudah umum banget deh pokoknya. Banyak banget pasti yang pernah ngalamin kisah ini. Yang maen itu si Acha Septriasa dan Indra Birowo. Ceritanya tu si Acha sahabatan banget sama si Indra Birowo. Segala keluh kesah tentang kisah percintaannya si Acha selalu dia ceritain ke Indra. Simple sih, si Acha cuma pengen dapetin "orang yang begitu tahu aku sakit.. mau pukul berapapun langsung dateng, buat ngasiin aku segelas air putih". Padahal kurang apa si Indra, dia gak pernah nolak apapun yang diminta sama Acha, bahkan ketika Acha sakitpun, Indralah yang merawatnya. Intinya, Indra selalu melakukan apapun yang Acha butuhkan. Tapi ya gitu deh, terkadang manusia tu sibuk sama satu hal, hanya melihat kesatu arah, kesatu pintu, padahal masih banyak hal lain yang bisa bikin bahagia, masih banyak pintu-pintu lain jika saja kita tidak hanya fokus pada satu hal, pada "rasa takut kehilangan". hehe bukan curhat lhoo :p
Sebenernya si aku pengennya yang dijadiin film itu cerita yang judulnya "Peluk", Lagu yang dinyanyyin Dewi feat Aqi 'Alexa' ini favorite gue juga, ehh ternyata gak kepilih kali ya,,huhuhu.. Padahal buat aku tu kisah baaagusss banget. Sedikit ya aku share tentang kutipan ceritanya. "Namun  kurasa hatimu tahu, seperti hatiku pun tahu. Jika malam ini kita 
memutuskan untuk terus bersama, itu karena kita tidak tahu bagaimana 
menangani kesendirian. Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan 
sendiri. Kau tidak layak untuk itu. Seseorang semestinya memutuskan 
untuk bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan 
ketakutannya akan sepi", sama yang ini ni "Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang bening, apa adanya".  #Jleb kan ya??xoxoxo
But, Over all, ceritanya bagus, walopun lebih #jleb kalo baca bukunya langsung si.. Karena terkadang, buku yang di-film-kan itu suka merusak espektasi deh. Makanya kadang males nonton buku yang di-film-kan. Hmmm apa espektasi gue yang ketinggilan kali ya??hehe.. Nah itu dia 2 kisah pilihan yang paling juara buat gue. Kalo kalian pilih yang mana??
But, Over all, ceritanya bagus, walopun lebih #jleb kalo baca bukunya langsung si.. Karena terkadang, buku yang di-film-kan itu suka merusak espektasi deh. Makanya kadang males nonton buku yang di-film-kan. Hmmm apa espektasi gue yang ketinggilan kali ya??hehe.. Nah itu dia 2 kisah pilihan yang paling juara buat gue. Kalo kalian pilih yang mana??
 
.jpeg)
1 komentar
halloo.. review filmnya bagus lho :) kapan-kapan mampir ke blog ku di http://www.gostrim.com ya? aku punya koleksi review film terbaru. selamat membaca :)
ReplyDelete